MediaPsikologi.com

Psikologi Warna: Sejarah, Pengertian, Konsep Dasar, Teori, Jenis, dan Artinya

psikologi warna

Setiap warna yang dipilih untuk melakukan branding ternyata memiliki hubungan yang erat dengan marketing bisnis. Hal ini bisa terjadi karena di dalamnya terdapat ilmu psikologi warna dalam bidang pemasaran.

Menurut MediaPsikologi.com, karena hubungan tersebut maka psikologi warna cukup menarik untuk dibahas agar bisa memahami secara detail. Kaitannya dengan ini, pemilihan suatu warna juga berpengaruh pada pembeli ketika akan membeli sebuah produk.

Setiap pembelian tersebut sangat bergantung pada bagaimana mengembangkan bisnis tersebut agar lebih maju dan berkembang. Karena itulah maka orang yang ingin terjun di dunia bisnis sangat penting rasanya mempelajari tentang ilmu psikologi warna.

Sejarah Psikologi Warna

psikologi warna

Timbulkan sebuah warna karena adanya cahaya yang memantul pada sebuah benda di sekitar tempat tersebut. Efek dari semua itu memunculkan berbagai hal mulai dari keindahan, estetika, bahkan mampu mempengaruhi psikologi seseorang.

Dengan demikian, bisa dikatakan jika warna dapat merubah emosi, perilaku dan tindakan manusia pada sesuatu yang dilihatkan. Nah, jika diterapkan dalam bisnis maka akan punya peran penting akan suksesnya suatu usaha.

Pengertian Psikologi Warna

psikologi warna

Psikologi warna merupakan salah satu cabang dari ilmu psikologi yang fokus pada warna dan mempunyai pengaruh pada perilaku manusia. Dengan demikian, setiap warna yang ada dalam branding memiliki efek tersendiri pada kejiwaan seseorang.

Bentuk dari efek tersebut adalah mampu memberikan pengaruh terhadap prilaku dan emosi seseorang pada objek tersebut. Sedangkan dalam dunia bisnis, psikologi warna umumnya memiliki pengaruh terhadap kesan konsumen pada suatu produk.

Karena keterkaitan itu, maka seseorang yang akan membangun suatu usaha perlu mempertimbangkan materi tersebut. Karena kesalahan dalam memilih warna bisa berdampak besar pada perkembangan bisnis yang dijalankan.

Konsep Dasar Psikologi Warna

psikologi warna

Sebagaimana dijelaskan di bagian awal jika warna mampu memberikan pengaruh besar pada tindakan, emosi dan perilaku seseorang. Bukan hanya itu, warna juga dipercaya mampu memberikan pesan instan secara non-verbal.

Misalnya warna hijau dalam sebuah pamflet properti menunjukkan jika daerah tersebut selalu dikelilingi dengan tumbuhan hijau. Tidak hanya itu, gambaran seperti di atas juga memiliki pesan tersendiri dan setiap orang terkadang berbeda dalam menerjemahkannya.

Teori Psikologi Warna

psikologi warna

Salah satu teori psikologi warna yang sangat terkenal di dunia psikologi ialah Brewster Theory. Teori warna ini mempunyai pengertian dalam mengelompokkan jenis-jenis warna menjadi empat golongan.

Keempat golongan tersebut adalah warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Adapun yang termasuk ke dalam kelompok warna primer ialah kuning, biru, dan merah.

Warna-warna dalam dunia psikologi warna yang mempunyai power atau kekuatan branding bagus dan ciri khas serta bisa mempengaruhi psikologi manusia dalam berbisnis.

Jenis dan Arti Warna Dalam Psikologi

psikologi warna

Jangan salah jika setiap warna memiliki arti penting dan ini yang harus dipahami oleh seseorang yang ingin terjun dalam dunia bisnis.

Pemahaman ini perlu dipelajari karena ada kaitannya dengan tindakan calon konsumen untuk membeli produk yang dipasaran.

Umumnya beberapa warna tertentu terkadang memancing emosi seseorang ketika melihatnya. Untuk memberikan pemahaman yang lebih luas, berikut beberapa jenis dan arti warna dalam sebuah benda.

1. Merah

Warna merah dalam dunia psikologi melambangkan keberanian, rasa gembira dan gairah untuk melakukan sesuatu. Selain makna diatas, warna merah juga melambangkan kehangatan dalam menjalali kehidupan.

Selain itu untuk hal kekuasaan, warna merah menjadi simbol dalam melambangkan keberanian seseorang. Namun warna ini juga melambangkan kekerasan jika diartikan untuk hal-hal yang mengandung unsur negatif.

2. Orange

Jika diperhatikan, warna orange merupakan kombinasi dari warna merah dan kuning. Warna tersebut melambangkan beberapa hal diantaranya ketenangan, kehangatan, optimisme dan beberapa lambang lainnya.

3. Kuning

Untuk warna kuning sendiri lebih sering dilambangkan dengan kecerian, kesenangan, kehangatan dan yang lainnya. Umumnya warna tersebut sering digunakan untuk tampil di depan khalayak agar mampu mencuri perhatian publik.

Warna ini memiliki peranan yang lebih dari warna lainnya karena mampu merangsang aktivitas otak dan mental seseorang. Karena itulah orang yang menyukai warna kuning umumnya memiliki kecerdasan yang lebih, bijak dan juga kreatif dalam berbagai hal.

4. Biru

Warna biru dapat meredakan insomnia, kecemasan, migrain, dan tekanan darah tinggi. Dalam bisnis, warna biru dapat menyampaikan profesionalisme, menyampaikan kepercayaan diri dan menjadi simbol kekuatan.

Warna biru juga diyakini merangsang keterampilan komunikasi dan ekspresi artistik. Warna biru juga bisa menggambarkan seseorang yang melankolis.

Warna biru tua melambangkan rasa tenang, sedangkan biru muda melambangkan perasaan sedih, kesepian, dan perenungan akan kesendirian.

5. Hijau

Warna hijau identik dengan warna alam. Dalam dunia psikologi, warna hijau digunakan untuk membantu seseorang menyeimbangkan emosi dan keterbukaan dalam berkomunikasi. Warna hijau memiliki efek relaksasi dan menenangkan.

Warna hijau dapat menunjukkan aura seseorang yang berkepribadian plegmatis yaitu kedamaian batin. Orang dengan tipe kepribadian ini memediasi perbedaan dan mampu menghindari konflik kepentingan.

6. Hitam

Warna hitam memiliki arti keanggunan, kekayaan, kecanggihan dan penuh misteri.

Seseorang yang mempunyai ketertarikan dengan warna hitam cenderung berani, menjadi pusat perhatian, mendominasi dan tenang, membensi kepalsuan dan kuat.

7. Putih

Warna putih berarti suci dan bersih. Warna putih memiliki arti kebebasan dan keterbukaan. Di bidang kesehatan, warna putih tampak steril atau tidak bisa dicampur dengan apapun.

Menurut ilmu psikologi warna, warna putih juga bisa dipakai dalam ilmu terapi untuk meredakan nyeri atau menghilangkan mata lelah, dan sakit kepala.

8. Cokelat

Warna coklat mengandung unsur tanah atau bumi. Warna coklat memberikan efek hangat, menyenangkan dan aman.

Dari sisi psikologi warna, warna cokelat mempunyai arti atau makna yang bisa diandalkan dan kuat, melambangkan vitalitas dan fondasi yang kokoh.

Kesan canggih bakal terpancar jika menggunakan warna ini. Selain itu juga memilih value yang modern dan mahal karena sangat mendekati warna gold atau emas.

9. Pink

Warna pink atau fuchsia merupakan perpaduan warna merah dan putih. Tetapi jika dilihat secara keseluruhan, warna merah muda atau pink mempunyai makna atau arti yang berbeda dengan warna dasarnya.

Warna merah muda mewakili prinsip feminisme dan memancarkan kelembutan, perhatian, dan romantis.

10. Ungu

Dalam dunia psikologi warna, warna ungu melambangkan kemewahan, keanggunan dan kebijaksanaan. Warna ungu dapat menggambarkan sifat kenikmatan dan kemewahan dalam hidup.

Selain warna di atas juga masih ada beberapa warna yang lain yang memiliki psikologi tersendiri jika digunakan. Dari berbagai arti warna di atas setidaknya kamu memiliki pemahaman terkait warna apa yang akan digunakan untuk melakukan branding.

Baca Juga:

Cara Memilih Warna Untuk Kepentingan Usaha Menurut Psikologi

psikologi warna

Umumnya ketika akan membuat logo atau yang lainnya, pelaku usaha cukup kebingungan dalam memilih warna. Hal ini karena kurang memahami tentang cara memilih warna untuk kepentingan bisnis online maupun offline.

Padahal, pemilihan warna berbanding lurus dengan terjual atau tidaknya produk yang dipasarkan. Untuk memberikan pemahaman yang lebih, berikut beberapa cara memilih warna untuk kepentingan bisnis atau usaha.

Menggunakan Warna Familiar

Ketika logo dan brand sudah kamu rencanakan maka selanjutnya kamu perlu berpikir tentang memilih warna yang tepat. Untuk tahap awal, kamu bisa menggunakan warna familiar atau yang sering digunakan banyak orang.

Kamu bisa mencorat-coret warna tersebut dan disesuaikan dengan brand yang akan diperkenalkan ke publik. Dengan hasil percobaan tersebut nantinya kamu akan mendapatkan warna terbaik untuk tujuan marketing usaha.

Gunakan Warna Neutral

Jika langkah di atas sudah dilakukan namun masih belum menemukan solusi terbaik, maka kamu bisa memulai dengan warna netral.

Ada banyak sekali jenis warna netral seperti putih, perak, abu-abu, gading dan semuanya dikelompokkan sebagai warna dingin.

Sedangkan untuk warna netral yang hangat adalah hitam, coklat, emas dan krem. Jadi dari beberapa warna tersebut kamu bisa memilih dan disesuaikan dengan logo atau merk yang akan kamu buat.

Jadi itulah beberapa langkah memilih warna yang sesuai dengan bidang usaha yang akan digeluti. Karena efek dari warna punya pengaruh besar maka kamu perlu berhati-hati dalam memilih dan sesuaikan dengan target pasarnya.

Jika masih kebingungan, kamu bisa mempelajari kembali dari awal dan nantinya akan menemukan ide dalam memilih warna. Pada intinya ketika susah dalam memilih warna dapat dilakukan dengan menggunakan warna netral sesuai rekomendasi ilmu psikologi warna.