MediaPsikologi.com

Psikologi Pendidikan: Pengertian, Sejarah, Teori, dan Konsepnya

psikologi pendidikan

Dalam memahami ilmu psikologi pendidikan lebih dahulu perlu dimengerti tentang konsep dasarnya. Dalam konsep tersebut, seseorang perlu mengetahui bagaimana anak belajar dan cara memotivasinya agar lebih giat.

Setelah cara tersebut terlaksana, maka guru perlu melakukan evaluasi pada metode belajar yang telah diajarkan. Kaitannya dengan psikologi pendidikan adalah agar bisa memahami dan terus meningkatkan semangat belajar anak di sekolah.

Dari penjelasan tersebut, menurut MediaPsikologi.com bahwa guru akan memahami bagaimana metode belajar terbaik yang perlu diterapkan. Nah, untuk mengetahui metode yang tepat tentu harus berdasar dan memahami dengan sepenuhnya psikologi pendidikan anak.

Psikologi sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Yunanyi psyche yang berarti jiwa, hidup dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara bahasa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan seseorang.

Dari makna di atas akhirnya timbul makna lain yang diungkapkan oleh berbagai psikolog profesional di antaranya Muhibbin Syah. Menurutnya, psikologi memiliki arti ilmu pengetahuan tingkah laku baik dilakukan oleh individu atau kelompok dalam suatu lingkungan baik di rumah, di sekolah, dan lainnya.

Sejarah Psikologi Pendidikan

psikologi pendidikan

Kaitannya dengan sejarah, banyak psikolog yang berpendapat dan berikut ulasan selengkapnya.

1. Democritus

Democritus pertama kali menulis psikologi pendidikan pada abad ke-5 tentang manfaat tindakan sekolah. Selain itu, dia juga mengemukakan tentang pengaruh lingkungan tentang keberhasilan belajar individu.

2. Plato dan Aristoteles

Jika tanggapan sebelumnya muncul di abad ke-5 masehi, nah, Plato dan Aristoteles menulis tentang psikologi ini pada abad ke-4. Pada abad tersebut, keduanya merumuskan dan mendiskusikan beberapa topik psikologi dan diantaranya adalah:

  • Jenis pendidikan yang dikelompokkan sesuai perbedaan anak didik
  • Pentingnya melakukan psikomotorik dan latihan jasmani di sekolah
  • Keterbatasan moral dan karakter siswa yang baik
  • Seseorang dapat dipengaruhi oleh puisi, musik dan berbagai seni yang lainnya

3. Johan Amos Comenius

Menurut Johan Amos Comenius teori psikolog sebenarnya memiliki topik dan tujuan tertentu dan diantaranya adalah:

  • Larangan menganggap bahwa anak adalah miniatur orang dewasa
  • Dalam proses belajar, guru perlu melakukan alat peraga dan yang lainnya agar menjadi perhatian anak saat pembelajaran dilaksanakan.

4. Jean Jaques Rousseau

Jean Jaques Rousseau merupakan salah satu psikolog kelas dunia yang berasal dari Perancis. Kaitannya dengan teori psikologi pendidikan, dia mengungkapkan beberapa hal dan berikut ulasan selengkapnya:

  • Segala yang datang dari sang pencipta selalu baik dan semua itu bisa memburuk jika di tangan manusia yang salah.
  • Orang tua perlu berhati-hati dalam mengembangkan anak karena cara yang salah akan berakibat fatal.
  • Semua pendidik hendaknya memiliki bekal ilmu psikologi yang cukup ketika akan mengajar anak didiknya.

5. William James

Selain Jean, ada juga William James yang merupakan psikolog terkemuka di dunia yang berasal dari New York. Dia telah memberikan sumbangsih dalam dunia psikologi dengan menerbitkan buku berjudul Principles of Psychology.

Menurunya, peserta didik perlu mendapatkan perhatian lebih dalam proses pembelajaran di sekolah karena di dalamnya banyak aspek dan ilmu yang diperoleh. Selain itu, dia juga menekankan tentang pengetahuan yang lebih tinggi untuk memperluas cakrawala.

Pengertian Psikologi Pendidikan Menurut Para Ahli

psikologi pendidikan

Selain sejarah, pengertian tentang psikologi pendidikan juga diungkapkan oleh para psikolog, berikut ini pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli:

1. Wherington (1978)

Menurut Wherington, psikologi pendidikan memiliki arti beberapa proses dan faktor yang ada kaitannya dengan pendidikan manusia. Jadi psikologi ini tidak terbatas pada jenjang pendidikan melainkan seluruh aspek dalam kehidupan seseorang.

2. Sumadi Suryabrata (1984)

Menurut Sumadi Suryabrata mengatakan bahwa psikologi pendidikan adalah pengetahuan kejiwaan tentang anak didik dalam lingkup pendidikan.

3. Elliot

Berbeda halnya dengan Elliot yang mengartikan psikologi pendidikan sebagai penerapan tentang teori-teori pembelajaran. Dalam teori tersebut seseorang akan mempelajari perkembangan, motivasi, belajar dan berbagai permasalahan lainnya.

4. Santrock

Teori psikologi pendidikan menurut Santrock adalah cabang dari ilmu psikologi yang khusus mempelajari tentang proses belajar. Dalam proses ini, batasannya hanya di lingkungan pendidikan yang artinya di lingkup sekolah atau kampus saja.

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi. Dan dalam bidang tersebut hanya mempelajari tentang karakteristik seseorang serta berbagai perkembangannya.

Sedangkan untuk fungsi dan tujuannya adalah untuk mengembangkan proses belajar mengajar dalam keseharian. Dalam proses ini juga tidak boleh sembarangan dan harus berdasarkan pada tingkat usia di jenjang pendidikan.

Konsep Dasar Psikologi Pendidikan

psikologi pendidikan

Setelah memahami tentang pengertian, seseorang juga perlu memahami akan konsep dasar psikologi pendidikan. Pada hakikatnya, proses pendidikan adalah pembentukan peserta didik agar lebih cakap dan memiliki kepribadian yang baik.

Selain itu, konsep lain dari ilmu ini adalah kegiatan belajar mengajar juga harus sesuai dengan tingkat usia peserta didik. Hal ini dilakukan agar pemahaman akan pembelajaran bisa dilakukan dengan baik dan mudah.

Misalnya, untuk anak di usia 5 tahun maka proses belajarnya tidak hanya mempelajari sesuatu tetapi disertai dengan bermain. Sedangkan untuk usia remaja proses pembelajarannya perlu diubah dan penerapannya adalah dengan belajar kelompok di sekolah atau di rumah.

Teori Psikologi Pendidikan

psikologi pendidikan

Ada kumpulan teori-teori psikologi pendidikan yang merupakan bagian dari konsep dasar penerapan psikologi dalam pendidikan di Indonesia dan di dunia.

1. Teori Behavioristik (Behaviorism)

Teori psikologi pendidikan pertama menjelaskan tentang pengamatan terhadap perubahan tingkah laku yang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa di sekitarnya.

Teori behavioristik (behaviourism) ini menyatakan bahwa belajar terjadi karena operant conditioning, yaitu jika seseorang belajar dengan baik, ia akan menerima hadiah dan ini akan meningkatkan kualitas belajarnya.

Dalam perkembangannya, muncul beberapa ahli lain yang mendukung teori ini, seperti Thorndike, Skinner, Clark Hull, dan Edwin Guthrie.

Teori behaviorisme pada awalnya merupakan salah satu aliran psikologi, kemudian berkembang dan berpengaruh dalam dunia pendidikan dan pembelajaran.

Berdasarkan susunan kata tersebut, behaviorisme terdiri dari dua kata yaitu “Behave” yang berarti “berperilaku” dan “Ism” yang berarti “mengalir”, sehingga jelas bahwa penekanannya adalah pada perilaku.

2. Teori Kognitif (Bruner)

Teori psikologi pendidikan kognitif mengutamakan pengembangan fungsi kognitif individu agar pembelajaran menjadi maksimal.

Fungsi kognitif penting karena dapat mempengaruhi perkembangan siswa dalam proses pendidikan dan berfungsi sebagai ukuran keberhasilan proses pembelajaran.

Teori kognitif merupakan teori yang umumnya dikaitkan dengan proses belajar. Kognisi adalah kemampuan psikologis atau mental manusia yang berupa mengamati, melihat, mengharapkan, memperhatikan, menebak, dan menilai.

Dengan kata lain, kognisi mengacu pada konsep pengenalan. Teori kognitif menyatakan bahwa belajar terjadi karena adanya hambatan yang berbeda pada aspek kognisi seseorang.

3. Teori Humanisme (Carl R. Roger)

Teori ini mengutamakan keterlibatan individu siswa secara keseluruhan, karena pembelajaran tidak terjadi jika tidak ada keterlibatan emosional siswa.

Teori psikologi pendidikan ini menjelaskan bahwa seseorang dapat memilih apa yang ingin dipelajarinya serta dapat mencari dan mengevaluasi proses belajarnya sendiri, sehingga diperlukan motivasi dari diri siswa itu sendiri.

Teori belajar humanistik dalam pendidikan lebih menekankan pada perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia, mencari dan menemukan keterampilan yang mereka miliki dan mengembangkan keterampilan tersebut.

4. Teori Konstruktivisme

Konstruktivisme sebagai teori psikologi pendidikan yang berkaitan dengan filsafat belajar pertama kali terungkap dalam tulisan seorang filsuf (Giambatista Visco, 1710) yang berpendapat bahwa orang hanya dapat benar-benar memahami apa yang mereka konstruksikan sendiri.

Namun, psikolog yang pertama kali mengembangkan dan mempopulerkan filosofi belajar ini adalah Jean Piaget.

Secara umum menurut teori behaviorisme, orang yang belajar adalah orang yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, sehingga guru perlu dapat mentransfer pengetahuan kepada orang yang belajar.

Namun, beberapa hasil penelitian pendidikan ilmiah dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa pengetahuan muncul dalam pikiran.

Asumsi dasar teori konstruktivis sebagai teori belajar pedagogis-psikologis adalah bahwa pada dasarnya setiap orang sudah memiliki pengetahuan atau bekal terlebih dahulu tentang sesuatu yang akan dipelajari.

Pada hakikatnya, belajar adalah bagaimana mengembangkan atau mengkonstruksi (membangun) pengetahuan atau pengaturan awal yang sudah ada menjadi pengetahuan yang baru dan lengkap.

Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

psikologi pendidikan

Pada dasarnya psikologi pendidikan mengkaji semua perilaku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan.

Orang-orang yang terlibat dalam proses pendidikan ini adalah guru dan siswa, sehingga objek yang dibahas dalam psikologi dalam pendidikan adalah perilaku siswa dalam kaitannya dengan proses pembelajaran dan perilaku guru dalam kaitannya dengan proses pembelajaran.

Jadi, topik utama yang dibahas dalam psikologi dalam dunia pendidikan adalah masalah pembelajaran dan pembelajaran pendidikan untuk segala usia.

Menurut Soemanto (2006:9), dalam pengamatannya terhadap buku-buku psikologi mengatakan bahwa ruang lingkup psikologi pendidikan secara umum adalah sebagai berikut:

  • Pengetahuan tentang psikologi pendidikan.
  • Pentingnya psikologi pendidikan.
  • Warisan.
  • Lingkungan fisiologis.
  • Tumbuh kembang.
  • Hakikat dan hakikat jiwa manusia.
  • Proses perilaku.
  • Jenis dan luasnya pembelajaran.
  • Faktor yang mempengaruhi pembelajaran.
  • Prinsip dan teori belajar.
  • Teknik pengukuran dan evaluasi.
  • Statistik Dasar.
  • Kesehatan mental.
  • Pembentukan karakter.
  • Jika psikologi dunia pendidikan dalam metode pengajaran modern.

Secara garis besar, banyak ahli membatasi mata pelajaran psikologi pendidikan dalam tiga cara:

  • Mata pelajaran “belajar” meliputi teori, prinsip dan ciri-ciri perilaku belajar siswa dan sebagainya.
  • Subjek “proses belajar” adalah kegigihan tindakan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
  • Tema “situasi belajar”, suasana dan keadaan lingkungan, baik fisik maupun non fisik, berkaitan dengan aktivitas belajar siswa.

Manfaat Psikologi Pendidikan

psikologi pendidikan

Menurut para psikolog dan ahli psikologi di seluruh dunia, manfaat psikologi pendidikan bagi pendidik adalah sebagai berikut:

  • Lebih peka terhadap perilaku manusia dan kebutuhan belajar.
  • Mengatasi masalah yang dihadapi siswa.
  • Mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan oleh siswa dalam proses belajar mengajar.
  • Menjadi pembelajar manusia dan berbagi pengetahuan Anda secara profesional dengan orang lain.
  • Mengetahui teknik yang tepat untuk memaksimalkan potensi belajar siswa.
  • Dapat menganalisis kelemahan dan kelebihan metode belajar mengajar baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain dan berusaha untuk terus meningkatkannya.

Sementara itu, manfaat mempelajari Psikologi Pendidikan untuk siswa didik antara lain:

  • Meningkatkan kemauan dan niat untuk mencari dan memperoleh ilmu.
  • Kenali naluri dan potensi belajar.
  • Kembangkan diri Anda sebagai manusia pembelajar.
  • Bertekad untuk meningkatkan harga dirinya lebih baik dari generasi sebelumnya.

Tujuan mempelajari ilmu Psikologi Pendidikan secara umum pada dasarnya adalah sebagai berikut:

  • Memahami bentuk-bentuk gejala psikologis peserta didik (orang) secara umum berupa perilaku dan sikap selama proses belajar mengajar atau belajar mengajar.
  • Memahami kemampuan dan potensi siswa dalam menempuh proses belajar mengajar.
  • Memahami bagaimana seharusnya proses belajar mengajar dilaksanakan agar semua tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan optimal.
  • Membantu siswa untuk mengembangkan berbagai jenis potensi dan keterampilan dalam bentuk proses pembelajaran yang didasarkan pada perkembangan siswa.
  • Membantu siswa untuk menyelesaikan program pembelajaran materi dengan sempurna, sehingga dengan pemahaman guru tentang teori dan ilmu psikologi pendidikan dapat membantu siswa menyelesaikan program pembelajaran.

Kesimpulan

Dari sejarah psikologi pendidikan, definisi, pengertian, teori, ruang lingkup, manfaat, tujuan, dan materi yang MediaPsikologi.com ulas di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pengajaran, pendidik memiliki pengetahuan tentang materi yang diajarkan dan lebih membutuhkan metode untuk mengajar mata pelajaran tersebut. urusan. mudah dipahami oleh siswa.

Oleh karena itu, menguasai psikologi pendidikan merupakan syarat bagi orang-orang yang bergelut di dunia pendidikan sebagai pendidik yang berpengalaman.

Karena seorang pendidik yang memiliki keahlian yang diperlukan mampu membuat orang lain (siswa) belajar dan kualitas seorang pendidik berdampak pada peningkatan kompetensi siswa.

Ada beberapa teori yaitu: teori Behaviorisme, teori Kognitivisme, teori Humanisme dan teori Konstruktivisme.

Sedangkan ruang lingkup dunia psikologi pendidikan dapat dilihat dalam proses pendidikan secara umum, yaitu bagaimana perilaku siswa terhadap proses pembelajaran dan perilaku pendidik terhadap pembelajaran. Dari sini dapat disimpulkan bahwa belajar dan masalah belajar adalah tujuan utama.

Jadi itulah berbagai penjelasan tentang pengertian, sejarah dan konsep dasar dari psikologi pendidikan. Nah, terkait dengan sejarahnya, psikologi ini memang ditemukan lebih awal pada abad ke-5 masehi.

Sedangkan untuk pengertiannya, setiap psikolog dan psikiater anak profesional berbeda pendapat dan umumnya semua mengarah pada perkembangan peserta didik. Kemudian untuk konsep dasarnya lebih mengarah ke bagaimana pembelajaran itu dapat dipahami dan diterima oleh siswa.