Menurut MediaPsikologi.com, ilmu psikologi kepribadian merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang menarik dibahas terkait ada hubungannya dengan perilaku unik manusia. Untuk mempelajarinya, dibutuhkan cara dan jenis pendekatan tertentu.
Secara garis besar, disiplin ilmu psikologi kepribadian mempelajari seluk-beluk kepribadian manusia yang mencakup sifat, sikap, dan tingkah laku sehari-hari sebagai ciri khas dari manusia tersebut.
Sementara kepribadian merupakan ciri khas dan istimewa yang penting bagi manusia dalam menjalani kehidupan. Konsep dasar ilmu psikologi kepribadian akan dibahas secara detail dan dijamin penuh wawasan setelah kamu membacanya.
Sejarah Psikologi Kepribadian
Ada pun bidang ilmu ini telah menjadi suatu disiplin ilmu lama. Bahkan, sebelum masa masehi sudah dipelajari manusia dengan kepentingan tertentu di zaman itu.
Literature mitologi kuno telah membuktikannya. Pemain drama saat itu sengaja mengenakan topeng lengkap dengan makeup untuk menyembunyikan identitas. perilaku ini tercatat pada zaman bangsa Romawi sebagai personality.
Artinya adalah, kehadiran seseorang yang tidak mencerminkan dirinya sendiri melalui identitas yang ditampilkan. Meskipun begitu, hal ini malah memberikan kesan mendalam pada para penonton pertunjukan saat itu.
Inilah cikal bakal dari penelitian mempelajari tingkah laku yang dilakukan oleh para filsuf setelah menemukan fakta tersebut yang mana sekarang kita sebut sebagai psikologi kepribadian.
Dari situ, disiplin ilmu ini terus berkembang dan melahirkan disiplin ilmu baru yang mengaitkannya ke ranah psikologi pendidikan.
Namun, kapan tepatnya ilmu ini diakui sebagai ilmu pasti terjadi pada abad ke-18. Kemudian, berkembang seperti sekarang hingga terpakai dalam mengungkap berbagai kasus penyimpangan dan kejahatan yang terjadi di kehidupan sosial manusia.
Pengertian Psikologi Kepribadian Menurut Para Ahli
Siapa pun dapat mempelajari ilmu psikologi kepribadian, namun sudahkah kamu benar-benar memahami maknanya? Untuk memahaminya lebih dalam, kenali dulu beberapa pengertian berdasarkan opini para ahli.
1. Stern
Psikologi kepribadian menurut Stern merupakan kehidupan individu yang menyeluruh. Mulai dari usaha, unik, tujuan, kemampuan membuka diri, bertahan hidup hingga kemampuan mendapatkan pengalaman.
2. Mandy dan Burt
Sementara itu, Mandy dan Burt mengartikan psikologi kepribadian sebagai seperangkat kecenderungan yang stabil dan sebagai penentu dalam membedakan tingkah laku dari sisi psikologis seorang individu dalam jangka panjang.
3. Lindzey dan Hall
Selanjutnya, definisi psikologi kepribadian dari Lindsey dan Hall merumuskannya sebagai tingkah laku individu yang saling berkaitan satu sama lainnya.
4. Murray
Lain halnya dengan Murray. Menurutnya, psikologi kepribadian adalah “lembaga pengatur tubuh” dari sejak manusia lahir hingga meninggal. Artinya, suatu hal ini tidak pernah berhenti terlibat dalam keadaan fungsional.
5. Hilgard dan Marquis
Berikutnya dari Hilgard dan Marquis yang merumuskan psikologi kepribadian sebagai nilai stimulus sosial dan alat ukur kemampuan menampilkan diri seorang individu yang berkesan, dengan kata lain “Conditioning and Learning“.
6. Allport
Bagaimana dengan Allport? Menurutnya, sama seperti Murray yang merumuskan psikologi kepribadian sebagai “lembaga”.
Lebih tepatnya menuru Allport merupakan sebuah organisasi dinamis dari sistem psikofisis individu dalam menentukan model penyesuaian unik ke dalam lingkungan tertentu.
7. Phares
Sedangkan Phares memiliki pengertian yang berbeda dari beberapa yang sudah dijelaskan di atas.
Dia merumuskan psikologi kepribadian sebagai pola kumpulan perasaan yang bercampur dengan pikiran dan tingkah laku sehingga tampak berbeda antar satu orang dengan yang lainnya yang tidak berubah dalam lintasan situasi dan juga waktu.
8. Pervin
Terakhir berdasarkan opini Pervin. Ia memberikan opini bahwa psikologi kepribadian merupakan keseluruhan karakteristik umum individu dari orang pada umumnya yang mana sangat mungkin memunculkan pola cenderung tetap dalam merespon situasi.
Teori Psikologi Kepribadian
1. Teori Humanistik
Mari bahas terlebih dahulu mengenai teori humanistik, yakni sebuah teori psikologi kepribadian yang dicetuskan oleh Abraham Maslow. Teori yang dicetuskan bertolak belakang dengan cetusan filsafat eksistensialisme bahwa manusia merupakan hasil bentukan alam semesta.
Dia berpendapat, manusia memiliki kebebasan dalam bertindak, begitupun hal-hal terkait nasib hidupnya yang kemudian didukung para ahli psikologi lain sebagai wujud dari keberadaan manusia di lingkungannya.
2. Teori Behavioristik
Pada teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli, seperti B.F. Skinner, J.B. Watson, E.L, Throndike, dan Ivan Pavlov.
Teori ini lahir setelah melalui berbagai penelitian dengan hasil akhir menemukan bahwa tingkah manusia merupakan hasil stimulus proses belajar di lingkungannya. Jadi, bukan merupakan bawaan lahir.
3. Teori Psikodinamika
Selanjutnya dikemukakan oleh Sigmund Freud bahwa dalam tiap individu terdapat energi psikis yang dinamis. Inilah yang akan menentukan kepribadian dari manusia.
4. Teori Belajar Sosial
Teori psikologi kepribadian terakhir berasal dari ilmuan Dollard, Miller, Rotter, dan Bandura. Mereka merumuskan bahwa kepribadian merupakan hasil interaksi dengan lingkungan secara berkala. Jadi, keduanya turut andil dalam memberikan pengaruh, baik secara langsung maupun tidak.
Yang secara langsung yakni dengan mendapatkan penghargaan serta dukungan dari lingkungan, sedangkan yang tidak yakni dengan mengamati lingkungan.
Jenis-jenis Psikologi Kepribadian
Setelah mengetahui tentang beberapa teori psikologi kepribadian, selanjutnya mengenal jenis-jenisnya yang dibedakan berdasarkan metode penyusunan teori dan komponen kepribadian.
Pertama, berdasarkan metode penyusunan teori, yakni jenis psikologi yang terdiri dari teori para ahli filsafat yang disusun secara spekulatif. Jenis psikologi kepribadian ini dikenal sebagai eksperimental, yakni sebuah hasil penyelidikan empiris yang didasari oleh teori-teori abad terbaru.
Sementara itu, yang kedua merupakan berdasarkan komponen kepribadian dengan dua teori berikut, yaitu teori konstitusional mencakup mazhab Perancis, Kretschmer, Italian, dan lain sebagainya.
Kemudian, teori tempreramen dengan contoh dari teori Meumann, Ewald, Kant, dan lain-lain. Terakhir, ada teori ketidaksadaran, yaitu dari Freud, Jung, dan Adler.
Baca Juga:
- Psikologi Sosial: Sejarah, Pengertian, Teori, Konsep Dasar, dan Manfaatnya
- Psikologi Anak: Sejarah, Pengertian, Teori Tumbuh Kembang, dan Manfaatnya
- Psikologi Keluarga: Pengertian, Konsep Dasar, Ruang Lingkup, dan Manfaatnya
- Psikologi Pendidikan: Pengertian, Sejarah, Teori, dan Konsepnya
Ruang Lingkup Psikologi Kepribadian
1. Karakteristik Manusia
Berbicara psikologi kepribadian memiliki karakteristik manusia dalam ruang lingkup pertamanya. Untuk mengungkap ranah ini, dilakukan pencatatan mengenai karakter lalu menghubungkannya satu sama lain.
Titik temu perbedaan yang muncul akan menjadi hasil penelitian yang kemudian dijadikan sebagai pemetaan dalam membedakan karakter antara satu individu dengan yang lain.
2. Penentu Kepribadian
Melanjutkan dari lingkup sebelumnya, yaitu melihat faktor di luar karakter bawaan mengingat kepribadian sangat bergantung dari kondisi lingkungan sekitar.
Beberapa faktornya meliputi latar belakang keluarga, sosial, agama, pendidikan, dan lain-lain sebagai penentu kepribadian.
3. Alasan perilaku Manusia
Ruang lingkup psikologi kepribadian lainnya yaitu alasan perilaku manusia. Ada banyak yang dapat menyebabkan suatu manusia bertindak, berpikir, dan merasakan sesuatu. Dimulai dengan mempertanyakan tentang siapa diri mereka, dan apa yang diinginkan serta dilakukan.
Uniknya, manusia memiliki kemampuan menilai manusia lain dengan cara berikir, bertindak, dan berbicara. Dari sinilah kesimpulan didapat mengenai perbedaan perilaku manusia yang muncul.
Objek Kajian Psikologi Kepribadian
Perihal objek psikologi ranah kepribadian terbagi menjadi beberapa yang lebih jelasnya pada uraian poin-poin di bawah ini.
1. Objek Kajian Karakter
Objek yang pertama yakni karakter dari seorang individu yang mana menggambarkan tingkah laku terkait nilai emplisit dan implisit.
2. Objek Kajian Watak
Selain karakter, objek kajian kepribadian dalam ilmu psikologi bisa dilihat dari watak. Mungkin tampaknya sama dengan objek sebelumnya, namun berbeda. Watak merupakan istilah karakter seseorang yang tidak berubah atau sifatnya permanen.
3. Objek Kajian Trait
Trait merupakan kajian objek psikologi kepribadian selanjutnya, yang mana merupakan istilah atas suatu respon yang cenderung sama dalam menghadapi stimulant serupa yang terjadi dalam jangka waktu yang lama.
4. Objek Kajian Tempramen
Objek berikutnya lebih tepat mengaitkannya dengan disposisi hereditas atau dikenal juga dengan determinan fisiologis dan biologis.
5. Objek Kajian Kebiasaan
Dalam psikologi, kebiasaan juga termasuk dalam objek kajian kepribadian. Istilah ini memiliki pengertian yang hampir sama dengan objek Trait. Yang menjadi perbedaanya adalah respon ini dilakukan secara berulang.
Manfaat Ilmu Psikologi Kepribadian untuk Kehidupan
Mempelajari ranah pengetahuan psikologi kepribadian dapat memberikan banyak manfaat. Salah satunya yaitu lebih memudahkan manusia dalam mengenal manusia lainnya.
Dengan begitu, kita akan lebih mudah dalam berkomunikasi, baik itu cara menyampaikan maupun memahami orang di sekitar, terutama terhadap mereka yang memiliki kepribadian yang berbeda. Selain itu, juga bermanfaat menjadikan diri sebagai individu yang lebih mudah beradaptasi.
Diharapkan wawasan ini dapat meningkatkan antusias kamu dalam mempelajari lebih banyak tentang psikologi kepribadian yang manfaatnya besar dalam menjalani kehidupan. Terutama dalam bersosialisasi sehingga di masa depan bisa mendapatkan pengalaman berinteraksi sosial yang lebih berkualitas.