Melihat tingkah laku anak membuat kebanyakan dari kita penasaran bagaimana tahapan tumbuh kembangnya. Membaca pembahasan anak dari ranah ilmu psikologi anak merupakan langkah yang tepat agar dapat memahaminya lebih dalam. Mulai dari sejarah, teori tumbuh kembang hingga manfaat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut MediaPsikologi.com, ilmu psikologi anak sendiri memiliki arti sebagai pengetahuan yang mempelajari perubahan perkembangan pada bayi, anak hingga remaja.
Proses analisa dilakukan secara menyeluruh, yaitu dari perkembangan motoric (gerakan), perkembangan otak (kognitif), pembentukan rasa cinta kepada sesama, identitas, dan kepribadian.
Sebelum masuk ke pembahasan teori, alangkah baiknya memahami terlebih dahulu perihal sejarah psikologi anak dan definisi psikologi anak menurut para ahli.
Sejarah Ilmu Psikologi Anak
Cabang ilmu psikologi ini berawal dari perdebatan berbeda di antara para ahli. Pemahaman mereka di masa itu belum serapi sekarang yang lebih sistematis dan aktual.
Sebelum dibentuk sebagai cabang ilmu khusus, awalnya ilmu ini merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang perkembangan anak. Mulai dari keturunan hingga pengalaman.
Plato adalah salah satu filsuf yang turut andil dalam pembentukan eksistensi bidang ilmu ini. Dialah yang mengemukakan perbedaan antara genetis dan keturunan.
Sementara itu, John Locke pada abad 17 merumuskan bahwa faktor paling berpengaruh terhadap perkembangan anak adalah pendidikan dan pengalaman.
Sayangnya, pandangan tentang masa anak-anak tersebut merupakan spekulasi tanpa didampingi dengan bukti ilmiah ataupun observasi. Meskipun begitu, kemampuan-kemampuan tersebut diakui memiliki peranan penting dalam pembentukan kejiwaan anak hingga dirinya beranjak dewasa.
Menuju perkembangan tepatnya di abad ke-18, perkembangan anak mulai dipelajari secara ilmiah meskipun hasilnya kurang memuaskan.
Pengertian Psikologi Anak Menurut Para Ahli
Secara umum, psikologi anak merupakan cabang ilmu psikologi yang mengamati prilaku dan fungsi mental pada anak secara ilmiah.
Pengertian lainnya yang diambil dari buku “Convention on the Right of the Child“ menyebutkan bahwa ilmu ini merupakan bidang ilmu yang mengkaji prilaku serta mental anak yang belum berusia 18 tahun.
Apabila digabungkan memberikan satu garis besar, yakni cabang ilmu yang mempelajari tumbuh dan perkembangan jiwa serta prilaku pada anak-anak kurang dari 18 tahun.
Lebih tepatnya, bagaimana dan mengapa manusia dalam rentang usia muda ini dapat berubah pada setiap tahapan kehidupannya.
Teori Tumbuh Kembang Anak dalam Psikologi
Setelah mengetahui sejarah, selanjutnya adalah memahami teori-teori berdasarkan dua ahli psikologi yang terkenal dalam perkembangan anak.
1. Psikologi Anak dalam Teori Piaget
Seorang ahli yang bernama lengkap Jean Piaget ini merupakan pencetus pertama akan teori masa perkembangan anak. Di tempat asalnya Swiss, ia mempelajari ilmu ini lebih lanjut.
Dari sanalah ia dapat menyimpulkan anak berkembang dengan tahapan yang berbeda-beda. Sehingga, sulit ditemukan lebih lanjut apa yang dialami sebelumnya. Dari pemahamannya tersebut juga ditemukan bahwa anak membentuk persepsi mental akan dunia.
Semua tahapan yang telah disebutkan dilakukan anak melalui interaksinya dengan sekitar, serta dirasakan juga oleh anak-anak lainnya di seluruh dunia dengan proses tahapan yang sama. Jika berbeda, artinya terdapat faktor lain yang mempengaruhinya. Misalnya, lingkungan di mana dia dibesarkan..
2. Psikologi Anak dalam Teori Vygotsky
Selain itu, teori dari Vygotsky yang mengemukakan bahwa orang dewasa dan juga teman merupakan pemegang peranan penting terhadap proses tumbuh kembang anak.
Ahli psikolog asal Uni Soviet tersebut mengatakan bahwa tumbuh kembang anak pertama kali ialah interaksi sosial. Mulai dari berkenalan, lalu mengambil makna yang dapat dipelajari. Dari sini, anak akan menjadi pembelajar dan pengajar bagi dirinya sendiri.
Anak Dalam Perspektif Dunia Psikologi
Melihat dari kacamata psikologi, sudah dilakukan banyak penelitian untuk memahami perkembangan anak. Termasuk bagaimana cara berpikir, berinteraksi serta memberi tanggapan secara emosional terhadap benda atau orang di sekelilingnya.
Begitupun dengan temannya, pemahaman emosi serta bagaimana anak-anak dapat mengembangkan kepribadian, prilaku sekaligus keahlian mereka.
Ingat kembali bahwa tumbuh kembang anak ditandai dengan perkembangan kemampuan. Semisal, pada usia tertentu anak dapat merangkak, berjalan, berbicara, dan lain-lain. Tentu saja hal ini menjadi menarik mengetahui bagaimana cara anak berhasil mencapai tahap-tahap tertentu.
Lantas, bagaimana penerapan ilmu dalam kehidupan sehari-hari anak akan dijawab dalam proses penerapan berikut.
Proses Penerapan Psikologi Anak
1. Psikologi Anak dalam Ilmu Psikologi Pendidikan
Anak yang masih harus banyak berkembang menghabiskan banyak waktunya di lingkungan pendidikan. Maka dari itulah psikologi pendidikan perlu diterapkan. Ini dilakukan demi memahami keinginan dan kesulitannya ketika bersosialisasi.
Bisa dikatakan, ilmu yang satu ini berfokus pada belajar mengajar anak di dunia pendidikan. Lebih tepatnya ditangani oleh psikolog pendidikan yang terjun langsung ke lingkungan siswa, saling berinteraksi dan membantu mengatasi kesulitan anak.
Namun, fokus utamanya adalah keseluruhan aspek dari proses belajar yang terdiri dari aspek kognitif dan perilaku. Dari sinilah peneliti bisa melihat perbedaan individu dalam motivasi, kepandaian, kendali diri, dan lain sebagainya.
2. Psikologi Anak dalam Ilmu Psikologi Klinis
Selain dari aspek pendidikan dan ilmu psikologi keluarga, penerapan dilakukan dalam psikologi klinis yang merupakan cabang ilmu untuk mengamati, mempelajari serta membantu masalah psikologis, sosial hingga biologis anak. Untuk mengetahui akar permasalahan satu individu diperlukan berbagai macam pengamatan.
Dengan begitu dapat diketahui pencegahan apa yang harus dilakukan demi menyembuhkan penderitaan anak.
Meskipun psikologi pendidikan dan klinis berbeda dalam kecenderungan berpikir dari masing-masing berspektif, keduanya memiliki tujuan yang sama.
Yaitu, melakukan identifikasi dan mendapatkan hasil diagnosa terhadap perkembangan mereka yang mungkin saja tersimpan ADHD, autisme, dan lain sebagainya dalam diri anak yang tentu saja menghambat perkembangannya.
Baca Juga:
- Psikologi Keluarga: Pengertian, Konsep Dasar, Ruang Lingkup, dan Manfaatnya
- Psikologi Pendidikan: Pengertian, Sejarah, Teori, dan Konsepnya
Manfaat Ilmu Psikologi untuk Anak
Setelah sejarah, pengertian, dan teori diketahui, sebenarnya apa manfaat yang didapat? Pertama, kamu dapat memahami mana tingkah prilaku normal anak yang sesuai dengan usianya. Apabila muncul tanda tertentu, kamu dapat mengetahui respon apa yang tepat untuk memberikan reaksi saat berinteraksi.
Ilmu psikologi anak juga berpengaruh saat sedang melakukan perencanaan pembelajaran sehingga anak mendapatkan proses belajar yang berkesan.
Selain membantu proses belajar, dengan menguasai ilmu ini kamu dapat untuk membantu anak dalam mengatasi atau mencegah gangguan selama proses belajarnya. Kemudian, membantu memecahkannya apabila terjadi hambatan.
Setelah itu, sudah pasti akan terjalin komunikasi yang baik dengan suasana belajar kondusif, berkurangnya penyimpangan serta membantu anak memahami dirinya dengan lebih baik.